Osingpedia.com - Kecurigaan Amerika Serikat (AS) terhadap tiktok belum usai.
Setelah pejabat pemerintahannya dilarang instal aplikasinya, kini mereka mendesak tiktok menjual Saham pemiliknya asal China, ByteDance.
Informasi pribadi tersebut dikhawatirkan dipakai untuk operasi intelijen China atau menyebarkan hoaks yang didukung China.
"Jika melindungi keamanan nasional adalah tujuannya, divestasi tidak menyelesaikan masalah", Brooke Oberwetter, Juru Bicara tiktok.
"Perubahan kepemilikan (tiktok) tidak akan memaksakan pembatasan baru pada aliran data atau akses," kata Oberwetter, seperti dikutip Reuters.
WSJ melansir 60 persen Saham ByteDance dimiliki oleh investor global, 20 persen oleh karyawan, dan 20 persen oleh pendirinya.
Perusahaan teknologi itu didirikan oleh Zhang Yiming, Liang Rubo, dan kawan-kawan pada 2012 silam.
Artikel Terkait
Aplikasi TikTok Resmi Diblokir Pemerintah Kanada, Apa Sebabnya?
Guna Terus Saingi TikTok, Facebook Perpanjang Durasi Video Reels jadi 90 Detik
TikTok Telah Diblokir Beberapa Negara, Akankah Indonesia Menyusul?
Lebih Interaktif, Spotify Update Tampilan Baru Mirip TikTok, Instagram dan Youtube