Osingpedia.com - Pergantian pemimpin di negara yang tergabung ke Britania Raya ini menyusul pengunduran diri Sturgeon secara mendadak pada bulan lalu.
Dikutip dari AFP, terdapat tiga kandidat pemimpin favorit dari Scottish National Party (SNP) yang saat ini masih dipimpin oleh Sturgeon — yang mana salah satu di antaranya adalah Menteri Kesehatan Skotlandia, Humza Yousaf.
Yousaf merupakan pria muslim pertama sekaligus politikus asal Asia Selatan pertama yang pernah menjabat sebagai menteri dan sekretaris kabinet di pemerintahan Skotlandia.
Adapun pesaing Yousaf terdiri dari dua wanita, antara lain Menteri Keuangan Kate Forbes dan Menteri Keselamatan Masyarakat Ash Regan — ketiga kandidat ini merupakan anggota SNP.
Menurut Ipsos, di kalangan keanggotaan SNP sebanyak 38 persen memandang Yousaf dengan reputasi yang baik — angka ini tertinggi bila dibandingkan dengan kandidat lainnya, di mana Forbes meraih 37 persen dan Regan dengan 14 persen.
Namun, di kalangan masyarakat umum Forbes mendapatkan dukungan paling banyak. Dia memperoleh dukungan sebesar 27 persen, disusul oleh Yousaf dengan 22 persen, dan Regan dengan 14 persen.
Meski demikian, besar kemungkinan pemimpin Skotlandia berikutnya akan dipilih berdasarkan hasil pemungutan suara yang digelar di parlemen, di mana SNP memiliki suara mayoritas.
Lahir dari Generasi Imigran Pertama
Dikutip dari situs web resmi The Scottish Parliament, Humza Haroon Yasouf lahir pada 7 April 1985 di Glasgow.
Dia telah menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial di Skotlandia sejak 2021.
Pada 2018 hingga 2021 di bawah kepemimpinan Sturgeon, sebelumnya dia sempat menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
Sejak usia dini pula, Yousaf terlibat dalam aktivitas kemasyarakatan dan di komunitas Islam setempat — mulai dari organisasi pemuda hingga penggalangan amal.
Dia sempat menjadi juru bicara media secara sukarela untuk lembaga amal Islamic Relief, serta memiliki kepedulian besar terhadap kelompok tunawisma dan pencari suaka di Glasgow.
Sempat Menjadi Menteri dan Tuai Kontroversi
Sebelum menjadi Menteri Kehakiman, Yousaf pernah ditunjuk oleh Salmond pada September 2012 untuk menjadi Menteri Junior untuk Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Internasional.
Dengan kata lain, dia bekerja di bawah naungan Sekretaris Kabinet untuk Urusan Kebudayaan dan Urusan Luar Negeri Skotlandia.
Ketika Sturgeon melakukan reshuffle kabinet di pemerintahan periode keduanya, dia menunjuk Yousaf sebagai Menteri Kehakiman pada 2018.
Dikutip dari Scottish Daily Express, dalam jabatannya itu Yousaf memperkenalkan RUU Kejahatan dan Ketertiban Umum yang ditujukan guna memberikan perlindungan tambahan kepada kelompok minoritas dan rentan di Skotlandia — sembari mempertahankan kebebasan berekspresi.
Namun, RUU tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan oposisi, sejumlah kelompok agama dan budaya, wartawan, juru kampanye, hingga polisi.
Mereka menyuarakan keprihatinan atas dampak yang diberikan RUU tersebut terhadap kebebasan berekspresi yang semula sudah ada di Skotlandia.
Hingga akhirnya, pada September 2020 RUU itu diamandemen, dan aturan terkait penuntutan atas kasus-kasus yang secara tidak sengaja memicu kebencian, dihapuskan.
Jika Yousaf terpilih sebagai Menteri Utama menggantikan pendahulunya, maka dia memiliki misi untuk melanjutkan kebijakan Sturgeon untuk bercerai dari Britania Raya dan memerdekakan Skotlandia.
Yousaf memandang bahwa Skotlandia telah menghabiskan waktu terlalu banyak untuk mencari-cari kekurangan pemerintahan Inggris agar bisa keluar, tetapi pada saat bersamaan tidak cukup waktu untuk menciptakan visi bagi Skotlandia untuk bisa merdeka.(yen)
Artikel Terkait
Kini Negaranya 'William Wallace' Dipimpin Pria Muslim Bernama Humza Yousaf