Osingpedia.com - Puluhan perusahaan Amerika Serikat (AS) akan bergabung dalam "misi bisnis" besar di Vietnam. Ini guna membahas peluang inventasi dan penjualan di negara ASEAN tersebut.
Melansir Reuters, lebih dari 50 perusahaan, termasuk SpaceX, Netflix dan Boeing akan berpartisipasi di agenda yang dibuat Dewan Bisnis AS-ASEAN tersebut.
Vietnam dianggap bisa menggantikan China sebagai pusat manufaktur global, di tengah gesekan perdagangan Washington-Beijing.
"Ini adalah misi terbesar yang pernah ada di Vietnam," kata perwakilan Dewan Bisnis AS-ASEAN, Vu Tu Thanh, dikutip Jumat (17/3/2023).
Vietnam diketahui memiliki populasi 100 juta orang. Namun pasar konsumen di sana, disebut tengah berkembang pesat seiring tumbuhnya kelas menengah.
Netflix misalnya, memang sudah berencana membuka kantor di negara itu beberapa bulan lalu. Sementara SpaceX, ingin menjual layanan internet satelitnya ke Vietnam.
Baca Juga: Penampakan Mumi 'Manusia Emas' Berusia 2.800 Tahun di Kazakhstan
Baca Juga: Genjot Penjualan, Chef Juna Didapuk jadi Brand Ambassador Sosis KIMBO
Boeing sendiri diketahui akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan pengadaan pertahanan milik negara Vietnam. Produsen kedirgantaraan Lockheed Martin dan Bell juga turut hadir.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sekitar satu dekade bahwa perusahaan keamanan telah memutuskan untuk bergabung dengan misi tahunan ke Vietnam," kata Thanh lagi.
"Helikopter adalah salah satu hal yang ingin dijual oleh perusahaan ke Vietnam," tambahnya.
Artikel Terkait
Di Vietnam Ada Agama Penyembah Dajjal, Benarkah?
Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2022: Skuad Garuda Hanya Main Imbang Tanpa Gol Versus Vietnam
Pupus Sudah! Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Usai Dikalahkan Vietnam
Tahun 2023, India dan Vietnam Bakal jadi Raja Asia, Indonesia Kemana?