Asteroid Chicxulub
Ini terjadi sekitar 66 juta tahun lalu tepatnya pada zaman dinosaurus.
Sebuah asteroid raksasa yang dijuluki asteroid Chicxulub berukuran 14 km pernah menghantam Bumi, meluncur dengan kecepatan mencapai 43.500 km per jam atau setara 35 kali kecepatan suara.
Saat meteor menghantam tanah, suhu permukaan Bumi melonjak. Banyak hewan yang tidak punya tempat untuk melarikan diri.
Dampak dari hantaman menyebabkan gempa Bumi besar dan memicu letusan gunung berapi ribuan km dari lokasi tabrakan.
Itu juga memicu serangkaian efek mengerikan, membuat debu berterbangan sehingga langit menjadi gelap gulita. Saat matahari tenggelam, suhu turun dan kondisi menjadi dingin.
Ketika matahari muncul kembali, tanaman yang masih hidup berjuang untuk tumbuh, sementara organisme yang bergantung pada tanaman mengalami kelaparan.
Selain itu, panas ekstrem yang dikeluarkan asteroid juga mampu menghancurkan bebatuan kaya belerang sehingga menyebabkan hujan asam mematikan, dan dingin ekstrem yang terjadi secara global berlangsung dengan sangat lama.
Bahkan, sebuah studi simulasi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di University of Michigan menyebutkan benturan asteroid Chicxulub yang maha dahsyat itu telah menyebabkan tsunami raksasa setinggi 4,5 km.
Gelombangnya mampu menyebar ke seluruh dunia hanya dalam waktu 48 jam.
Hasil simulasi mereka juga menemukan energi awal dari tsunami tersebut mencapai 30.000 kali lebih besar dari energi yang dikeluarkan tsunami Aceh pada Desember 2004 yang menewaskan lebih dari 230.000 orang.
Hantaman asteroid ini menciptakan kawah Chicxulub selebar 100 km.
Dalam peristiwa itu setidaknya tiga perempat tumbuhan dan hewan di Bumi mati, termasuk dinosaurus, kecuali beberapa spesies yang merupakan nenek moyang burung modern.
Chelyabinsk, Rusia
Kekuatan ledakan diperkirakan mencapai 400 hingga 600 kiloton TNT. Mampu menghancurkan 3.600 jendela apartemen dan membuat sejumlah tembok pabrik roboh.
Sekitar 1.200 orang lebih harus dirawat di rumah sakit akibat terkena serpihan kaca, ada juga yang mengalami luka bakar.
Peristiwa itu kemudian disebut sebagai ledakan meteor Chelyabinsk dan menjadi ledakan meteor terdahsyat kedua yang terjadi di era modern.
Tunguska, Rusia
Adapun ledakan meteor terdahsyat yang pernah menghantam Bumi di era modern terjadi di Tunguska, Rusia. Sebuah bola api besar melesat dengan kecepatan 15 kilometer per detik pada 30 Juni 1908.
Kemudian ia meledak di atas sungai Podkamennaya Tunguska di Siberia di tempat yang sekarang dikenal dengan sebutan Krasnoyarsk Krai, Rusia.
Ledakan yang sangat besar itu meratakan hutan seluas 2.150 kilometer persegi dan menumbangkan sekitar 80 juta pohon. Kekuatan ledakan juga membuat tanah bergetar.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ledakan lantaran kawasan di sekitar merupakan hutan raya.
Menurut para peneliti Rusia, meteorit yang jatuh di Tunguska diperkirakan memiliki diameter 100 hingga 200 meter.
Sebenarnya ada beberapa asteroid raksasa lain yang pernah menabrak Bumi, salah satunya adalah asteroid Vredefort yang terjadi miliaran tahun lalu.
Hantaman asteroid ini, menurut peneliti, lebih dahsyat dari pada asteroid yang memusnahkan dinosaurus.
Adapun jejak asteroid Vredefort dapat ditemukan di Afrika Selatan, yakni sebuah kawah meteor dengan diameter 250 hingga 260 km.
Yang pasti, jika asteroid raksasa masuk menabrak Bumi, ini akan memberi dampak yang buruk bagi umat manusia dan makhluk lain yang hidup di Bumi.
Tapi tak perlu khawatir, karena sejauh ini para peneliti bilang bahwa Bumi masih aman dari hantaman benda luar angkasa, setidaknya sampai akhir abad ini.(yen)
Artikel Terkait
Langit Israel Dikejutkan Fenomena Ledakan Meteor, Pertanda Apakah ini?